Senin, 08 Januari 2018

BANDENG PRESTO JUWANA

Semarang menyimpan beberapa menu khas yang kerap dijadikan oleh-oleh, di antaranya yang paling terkenal adalah bandeng presto. Jika sedang jalan-jalan ke Kota Semarang, masyarakat pasti tidak lupa mampir ke Jalan Pandanaran. Pasalnya, jalan itu merupakan pusat penjualan oleh-oleh khas Semarang, termasuk bandeng presto.
“Oleh-oleh tradisional khas Semarang berupa bandeng presto termasuk baru dikenal, yaitu sekitar 20 tahun yang lalu,” kata Odilia. Bandeng presto merupakan ikan bandeng yang dibumbui dengan bawang putih, kunyit, serta garam, dan dimasak pada alas daun pisang menggunakan panci bertekanan tinggi yang biasanya disebut presto.
Presto adalah cara memasak dengan uap air yang bertekanan tinggi. Makanan yang dimasak dengan cara ini diletakkan di dalam panci yang dapat dikunci rapat. Air yang berada di dalam panci kemudian dipanaskan hingga mendidih. Uap air yang timbul akan mematangkan makanan yang berada di dalam panci tersebut. Cara ini dilakukan untuk membuat duri ikan bandeng menjadi lunak sehingga enak dimakan.
“Bandeng presto disukai banyak orang, termasuk anak-anak, karena durinya lunak sehingga mudah dimakan. Itu sangat baik karena selain gurih, bandeng presto juga mempunyai kandungan gizi yang tinggi,” ungkap Odilia.
Untuk penyajiannya, bandeng presto cukup digoreng di dalam minyak panas dan disajikan dengan sambal khas. Sementara bandeng presto yang sudah dibeli dan belum digoreng, umumnya dapat disimpan di lemari pendingin dalam kurun waktu yang cukup lama.
Produk olahan ikan duri lunak dengan presto, sesuai dengan namanya, mempunyai duri/tulang yang lunak. Bahan baku untuk pembuatan ikan duri lunak saat ini bukan hanya ikan bandeng saja, tetapi juga ikan berduri banyak lainnya (misal ikan lemuru, mujair, tawes, ikan terbang) dan ikan-ikan lainnya.
Pengolahan ikan duri lunak merupakan modifikasi dari pemasakan tradisional (ikan pindang). Dibandingkan dengan cara tradisional, waktu yang dibutuhkan untuk pemasakan bertekanan lebih singkat. Produk akhimya mempunyai warna, aroma dan rasa yang tidak banyak berubah dibandingkan dengan ikan segarnya, tekstur dagingnya menjadi lebih padat dan kenyal (dibandingkan dengan ikan pindang) dan duri/tulang menjadi lunak sehingga seluruh bagian tubuh ikan dapat dikonsumsi.
Bahan yang dibutuhkan
Ikan segar {jenis yang sama dengan ukuran yang seragam), garam dapur (NaCI), bumbu-bumbu, daun pisang/aluminium foil.
Cara Pembuatan
Persiapan ikan
  • Ikan berukuran besar : terlebih dahulu buang sisik, dan potong insang ikan. Belah bagian perut ikan untuk mengeluarkan isi perut, usahakan agar empedu tidak sampai pecah.
  • Ikan berukuran sedang : terlebih dahulu buang sisiknya. Keluarkan insang dan isi perut dengan menarik insang secara perlahan-lahan sehingga seluruh isi perut dapat tertarik keluar melalui rongga insang.
Cuci ikan dengan air bersih, agar semua kotoran yang masih melekat terutama di bagian rongga perut dan sisa pembuluh darah dapat dibersihkan. Sebaiknya menggunakan air mengalir, agar ikan besar-benar bersih.
Untuk meniriskan air dari ikan, susun ikan pada wadah dengan posisi bagian perut menghadap ke bawah agar tidak ada air yang menggenang terutama di rongga perut.
Setelah agak kering, timbang berat ikan dengan menghitung jumlah bumbu yang dibutuhkan. Siapkan bumbu dengan formula, sbb
  • Bawang merah 20 gram
  • Bawang putih 10 gram
  • Jahe 5 gram
  • Kunyit 5 gram
  • Laos 5 gram
  • Ketumbar 1/2 sendok teh
  • Kemiri 1-2 buah
  • Air 1/2 gelas
  • Daun jeruk purut 1 lembar
  • Daun salam 2 lembar
  • Garam 20 gram
  • Cabe, asam (tanpa biji) dan vetsin secukupnya
Giling halus semua formula bumbu yang akan digunakan menjadi adonan bumbu.
Lumuri Ran dengan bumbu, sampai permukaan Ikan tertutupi bumbu. Untuk Ikan berukuran besar, masukkan sebagian bumbu ke dalam belahan perut ikan.
Bungkus ikan yang telah diberi bumbu dengan daun pisang atau aluminium foil.
Susun ikan di dalam pressure cooker atau autoclave.
Lakukan pemasakan selama 45 menit.
Setelah pemasakan selesai, keluarkan ikan dad pressure cooker atau autoclave, dinginkan, kemas dalam kantong plaslik dan simpan di suhu rendah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar